Kisah Tenaga Pendidik

      Sungguh menarik dan menantang menjadi seorang pendidik. Tantangan di setiap kelas akan berbeda. Mengajar di kelas atas akan beda dengan kelas bawah. Ada fenomena di kalangan pendidik bahwa mengajar di kelas atas dirasakan punya sensasi tersendiri. Hal itu dimungkinkan di kelas atas ada ujian nasional. Menurut penulis, peran pendidik di setiap kelas seharusnya sama. Tidak ada eksklusifme. Dengan demikian semua pendidik memiliki tanggung jawab dan semangat kerja yang sama. Pendidik yang mengajar di kelas atas tidak ada pelabelan kalau mereka lebih dibandingkan pendidik yang mengajar di kelas bawah. Sehingga tidak ada perasaan kecewa jikalau suatu ketika harus turun kelas. Memandang sama di antara kelas bawah dan kelas atas akan menciptakan ekosistem yang ideal. Demikian pula keberhasilan anak di kelas manapun merupakan kebahagiaan seluruh warga sekolah. Keberhasilan anak didik bukan milik sebagian guru namun seluruhnya karena semua mempunyai peran yang sama. Fenomena ini hampir terjadi di sebagian besar sekolah ketika penulis berbincang-bincang di saat mengikuti lomba tingkat nasional ataupun seminar dan lain-lain. Untuk menyiasati kecemburuan sosial di antara pendidik, ada sekolah yang merolling guru-guru di kelas atas ataupun kelas bawah. Ada yang menyiasatinya tiap tahun ada juga yang 2 tahun sekali. Kebijakan ini memberikan kesempatan yang sama kepada guru-guru yang lain. Kebijakan di atas akan menghindari eksklusif dan rasa kecewa guru-guru yang tidak pernah di kelas atas ataupun guru-guru yang turun kelas. Di kelas manapun sama karena tanggung jawabnya juga sama.


Komentar